Senin, 09 Mei 2011

Tumpas Habis Gembong Narkoba

Kombes Pol Drs.Anjan P.Putra,S.H.,M.Hum

Tumpas Habis Gembong Narkoba

Sudah tak terhitung lagi kisah sukses aparat Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya,dalam mengungkap dan menangkap jaringan sindikat narkoba tanah air.tak sedikit pula Bandar dan pengedar narkotika telah di eksekusi.Bukti polisi komit basmi narkoba di bumi pertiwi.


Di korps kepolisian Republik Indonesia Polda Metro Jaya khususnya dibidang narkoba nama Kombes Pol Drs.Anjan P.Putra,S.H.,M.Hum cukup populer,karena dia dianggap sosok polisi yang komit dalam memerangi narkoba.Dia adalah panutan bagi penegak hukum muda dikalangan polisi.Dia juga sarat berprestasi,kepribadiannya yang low profile tegas, sederhana, dan sangat bersahabat.

Pria kelahiran Semarang,21 Januari 1963,sekarang ini dipercaya Pemerintah khususnya Kepolisian Republik Indonesia memegang tampuk jabatan sebagai Direktur Narkoba Polda Metro Jaya sejak tahun 2009.

Kemahiran Bapak satu anak ini, dalam mengendus jaringan narkoba Nasional maupun Internasional sudah terbukti,berbagai modus operandi penyelundupan narkoba telah berhasil digagalkan berkat kerja keras Anjan.P.Putra dan jajarannya.Tak perlu di ragukan lagi,dia merupakan sosok polisi yang dikenal tangguh menumpas pengedar dan sindikat narkoba.

Terkait dengan komitmen Indonesia bebas dari narkoba ditahun 2015,jalan kearah itu sudah kita lakukan semaksimal mungkin ungkapnya.kerjasama dengan berbagai pihak dan masyarakat,kerja keras Indonesia bebas narkoba.Anjan menyadari ini memerlukan koordinasi instansi terkait dan peran serta masyarakat,tanpa ini target Indonesia bebas narkoba akan sulit terwujud tegasnya.

Pekerjaan berat yang penuh dengan resiko bukanlah beban baginya,malah ini merupakan amanah dan tangung jawab serta harus dikerjakan dengan sepenuh hati karena ini demi menyelamatkan massa depan anak-anak bangsa yang menjadi harapan bagi bangsa dan Negara.

Ditengah kondisi anggaran pemberantasan narkotika terbilang sangat minim,tidak memadamkan tekad pihak kepolisian Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya untuk bekerja dan terus menumpas peredaran serta jaringan sindikat narkotika di Indonesia.

Direktorat narkoba sangat menyadari bahwa Jakarta saat ini masih menjadi basis peredaran narkoba di Indonesia.Bahkan, tuduhan bahwa Jakarta sebagai produsen dan pengekspor narkoba tidak dipungkiri.Hal ini tampak dari keberhasilan pengungkapan sindikat narkoba yang melibatkan jaringan Internasional dan terbongkarnya laboratorium-laboratorium gelap di Jakarta dan
sekitarnya.

Pengungkapan terakhir yang berhasil dilakukan adalah pengungkapan jaringan Saimin,cs yang terkait dengan sindikat Internasional. Penemuan home industri narkoba diantaranya berhasil di ungkap di Apartemen Mediterani,perumahan Citra Extension II Jakarta Barat,perumahan Taman Palem,Jakarta Barat,dan yang terakhir diperumahan Nusa Indah III.

Dari keberhasilan yang dilakukan Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya,kami menyadari masih adanya ketidakprofesionalan anggota dalam menanggani kasus narkoba.Beberapa kasus narkoba yang diduga sebagai rekayasa tidak bisa kami tutupi untuk menunjukan transparansi kami dalam penanganan kasus.Kelemahan-kelemahan yang terjadi,saran dan kritik masyarakat dalam penanganan kasus narkoba, yang selama ini muncul diberbagai media.Kami jadikan sebagian bahan pembelajaran sehingga kedepan kami semakin professional sesuai dengan harapan masyarakat tuturnya.


Wilayah Operasi Direktorat Polda Metro Jaya

Direktorat narkoba Polda Metro Metropolitan Jakarta Raya mempunyai jangkauan daerah wilayah operasional meliputi kawasan daerah khusus Ibukota Jakarta,Depok,Tangerang,dan Bekasi adalah daerah rawan peredaran narkoba di wilayah operasional Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya.Tempat-tempat rawan penyebaran narkoba juga tersebar ke seluruh Kecamatan,mulai dari Tangerang,Bekasi,Depok dan DKI Jakarta daerah yang rawan akan penyebaran narkoba.


Program-Program Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya

Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya kegiatannya dalam pencegahan salah satunya upaya menekan tindak penyalahgunaan narkoba oleh masyarakat adalah dengan cara memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat.Bimbingan dan penyuluhan terutama di tujukan kepada masyarakat yang berada di daerah-daerah rawan agar mampu menangkal dan melakukan upaya preventif terhadap penyalahgunaan narkoba secara illegal.

Kegiatan tersebut dilakukan secara simultan dan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat setempat.Selain itu, juga dilakukan penindakan,pengeledahan,serta operasi di lokasi-lokasi yang di curigai dan di duga menjadi sarang peredaran narkoba.Seperti yang dilakukan di area pemukiman Jalan Baladewa,Johar Baru,Jakarta Pusat.


Terbongkarnya Sindikat Narkoba

Pengungkapan penyelundupan shabu-shabu yang dilakukan warga Iran penyelundupan shabu-shabu,terhadap jaringan peredaran gelap narkoba Nasional maupun Internasional,pengungkapan dan penyitaan ribuan barang bukti berupa ectasy,ratusan kilogram ganja,ratusan kilogram shabu,dan ribuan gram heroin dan lain-lain.

Pengungkapan kasus ectasy di Tanjung Duren,Jakarta Barat Tanggal 1 Mei 2010 Sat II / Psykotropika Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dalam mengungkap tindak pidana clandestine laboratory narkotika golongan I jenis shabu dan ecstasy dengan tersangka Iwan Setiadi alias Herman,tersangka Sugiman alias Sugi alias Titi.

Pengungkapan kasus home industri narkoba di Villa Nusa Indah Bogor.Memproduksi narkoba jenis shabu kini sudah dapat diproduksi secara rumahan home industri dan hal ini dapat membahayakan generasi muda.Pengungkapan Clandestine laboratorium narkotika jenis shabu oleh tersangka Artomi Cs diperumahan Villa Nusa Indah III km 7 No.20 Bojong Kulur,Gunung Putri Bogor dengan barang bukti berupa bahan dan peralatan pembuatan shabu.


Pengungkapan kasus penyelundupan ganja 1 Ton lebih yang merupakan sindikat Aceh diungkap oleh Unit III Dit Narkoba tanggal 23 Januari 2010 di TKP.perumahan taman Ciruas Permai Blok G 2 No.28 Plawad Ciruas Serang Banten dengan barang bukti berupa 24 karung ganja seberat 698.5kg.jaringan sindikat Aceh ini ditengarai telah mendistrubusikan secara gelap lebih dari 1 ton ganja di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Dit Narkoba Polda Metro Jaya tanggal 25 Juni 2010 tentang tindak pidana produksi narkotika golongan I Ectasy Narkotika dan Heroin.Serta masih banyak lagi kasus-kasus narkoba yang dibongkar oleh Polda Metro Jaya.




Wawancara

Menuju Jakarta Bebas Narkoba

Indonesia telah menjadi tujuan peredaran narkoba internasional,tingginya harga narkoba di Indonesia dan murahnya biaya kurir menjadikan Indonesia pasar yang mengiurkan bagi para mafia narkoba internasional maupun nasional.untuk mencegah meluasnya peredaran narkoba perlu sinergi yang erat dari berbagai instansi termasuk warga masyarakat.informan memiliki peranan yang sangat penting dalam mengungkap jaringan narkoba. Berikut petikan wawancara Matroji Dian Swara dan Feri Sumirat dari TIRO dengan Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Drs.Anjan P.Putra. yang dikenal sebagai sang pemburu gembong narkoba.



Apa bentuk komitmen anda sebagai Direktur Narkoba Polda Metro Jaya dalam memberantas penyalahgunaan dan peredaran narkoba?


Kembali kepada tugas pokok kita,yang membidangi narkoba,karena dalam memberantas sudah menjadi komitmen sesuai dengan visi bersama bebaskan Jakarta dari bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba pada tahun 2015.Ini merupakan suatu tantangan kita. Negara tidak boleh kalah melawan penjahat,apalagi sindikat narkoba.

Apa pemberantasan narkoba menjadi prioritas polri ?


Benar . program pemberantasan narkotika bagian penting pihak kepolisian Republik Indonesia,Untuk narkoba saya katakan bahwa di Jakarta, ini sudah lampu merah artinya sudah tidak ada daerah bersih dari narkoba.Alhasil,tidak ada di Jakarta yang bebas dari narkoba.Hampir di setiap Kecamatan sudah ada peredaran narkoba, hampir seluruh daerah sudah terambah semua oleh peradaran narkoba.

Dalam memberantas narkoba.Bukan hanya, polisi yang berkerja tanpa adanya peran masyarakat tidak akan bisa.Di Polda Metro Jaya kita hanya punya anggota 250 orang anggota hanya dipolda metro saja.275 orang bertanggung jawab untuk memberantas jaringan narkoba.namun dalam hal ini kami tetap melakukan yang terbaik untuk menumpas peredaran narkoba dan harus mampu mengungkap.


Tempat rawan yang terbesar peredaran narkoba adalah didaerah perbatasan wilayah antar Negara seperti berdekatan dengan Malaysia contohnya Bangkok berdekatan dengan Sumatera Utara, karena Indonesia berdekatan dengan Malaysia,pakai kapal hanya tiga jam sudah sampai pelabuhan bebas rawan penyelundupan pada saat kunjungan itu kita bawa tas besar saja tidak akan ada yang periksa orang yang akan menenteng tas koper isinya shabu tidak akan diperiksa tidak ada pemeriksaan barang yang masuki.

Bagaimana dengan penguna narkoba di Indonesia ini Pak ?

Memang pengguna narkoba di Indonesia paling tinggi di bandingkan dengan Negara-Negara lain.

Strategi apa yang diterapkan dalam menjaring sindikat narkoba ?

Dalam menjaring peredaran narkoba kita tidak bisa bekerja sendiri tanpa dibantu dengan masyarakat atau dengan instansi lain tentunya dengan kondisi demikian atau faktanya khususnya kita harus bisa bekerja sama dengan instansi lain.contohnya kalau dibandara kita bekerja sama dengan bea cukai. imigrasi karena adanya satgas airport dengan difasilitasi oleh BNN kita yakin di percayakan mereka.hal yang tidak mungkin kalau kita mau nongkrong disana terus,dan untuk pelabuhan juga ada seperti satgas corpt investigition.



Apa yang menyebabkan Indonesia menjadi sasaran empuk bagi para pelaku pengedar narkoba luar negeri ?

Indonesia menjadi target peredaran narkoba adalah yang pertama dari para pengguna yang masih tinggi.Kemudian yang kedua dari harg, contohnya harga untuk shabu-shabu di Iran satu kilogram hanya 100 juta.Tetapi, kalau sudah masuk ke Indonesia menjadi 1 miliar perkilogram.”siapa yang tidak mau kalau harga jauh seperti ini”.Artinya bagi Bandar hanya perlu modal 200 juta barang dan kurir di jual ke Indonesia 1 miliar telah mendapatkan keuntungan sekitar 800 juta.Inilah faktor yang memicu Bandar luar negeri datang ke Indonesia.

Sama dengan harga heroin seperti shabu apabila sudah masuk ke pasar Indonesia harganya sangat tinggi jika penguna tinggi sudah barang tentu banyak permintaan.pasar banyak peminat.




Untuk menanggulangi para Bandar luar negeri bagaimana?

Kita tetap melakukan kegiatan-kegiatan operasi yang sifatnya khusus atau yang sifatnya umum tetap kita melakukan penangkapan berdasarkan informasi yang ada.Kemudian dengan kepolisian Negara lain kita menjalin kerjasama dan tetap saling memberikan informasi-informasi narkoba ..

Apa tantangan terberat anda dalam menjaring narkoba ?


Kalau kita ingin menangkap Bandar ini kan kita perlu transaksi, kesulitannya adalah kalau kita perlu memperlihatkan uang jumlah yang besar.Misalnya Bandar mau lepas harga shabu 800 juta, kita harus menyediakan uang sebesar itu.karena angaran semacam itu tidak ada akhirnya solusi yang ada kita pinjam sana pinjam sini.


Kemudian dari masalah teknologi kita mempunyai kendala.Karena, masih sangat minim teknologi.Tetapi bagaimana pun kita tetap bisa berupaya mengungkap jaringan peredaran narkoba.Kendalanyayang terberat adalah ketika yang bersangkutan lari keluar negeri atau pun berada diluar negeri itukan menjadi suatu kendala bagi kita.

Karena tidak bisa asal tangkap pelaku lalu di bawa, ada aturan- aturan tertentu dalam menangkap pelaku narkoba yang ada diluar negeri.Apalagi, belum ada perjanjian ekstradisi Negara.Alhasil, merupakan kendala.

Ditenggah keterbatasan anggaran dari Kepolisian untuk bagaimana Bapak bisa menyesiati kendala ini?

Dengan adanya kendala-kendala anggaran ,saya sebagai pemimpin harus bisa memecahkan permasalahan seperti ini.karena sebagai pemimpin saya sebagai pemimpin harus bisa entah dari mana itu semua yang terpenting kan tujuanya terungkap.



Apa kunci keberhasilan Bapak dalam pengungkapan jaringan narkoba ?

Yang pertama saya pesan kepada setiap anggota bahwa dalam bekerja memberantas narkoba adalah keikhlasan saat bekerja.Yang bekerja tanpa keikhlasan,pekerjaan seringan apapun akan menjadi berat,Tapi jika menjalaninya dengan ikhlas, tugas sebarat apapun akan menjadi ringan.

Yang kedua adalah keuletan dan mampu untuk mengungkap,kalau tidak ulet dalam mendapatkan informasi harus menunggu artinya dalam hal menunggu tidak bisa memerlukan waktu yang singkat bahkan sampai waktu berbulan-bulan untuk satu pengungkapan saja ,dari pada menangkap buru-buru hasilnya tidak sepadan.


Ada beberapa oknum yang terkadang merekayasa kasus pandapat anda ? n


Begini memang masih ada oknum yang sengaja merakayasa namun sejak kepemimpinan saya sudah mengklier jangan ada merakayasa suatu kasus.artinya apabila merekayasa kasus orang yang tidak bersalah menjadi bersalah.itupun secara agama manapun melarang karena membuat orang teraniaya. itu yang saya tanamkan kepada anggota anggota saya.alhamdulilah itu sudah berjalan.




Kalau pun ada oknum yang bersalah tetap kita proses,secara hukum dan berlaku di kode etik polri.seperti adanya penundaan kenaikan pangkat,dan ada pembinaan untuk porsenil itu adalah reword n finsman.reword itulah adalah pemberian penghargaan dan fainsman adalah penghukuman.jadi ini harus balance jangan dihukum terus rewordnya tidak ada.disinilah saya terapkan apabila ada anggota yang salah proses sidang yang dilakukan oleh user usernya artinya oleh kabag,kasatnya.yang menyidangkan mereka.ada juga seperti akhir tahun diberikan reward kepada anggota dan pemecatan terhadap anggota.

Disini saya sebagai pemimpin juga harus punya empati terhadap anggota anggota saya.biar saya bisa merasakan keadaan orang tersebut.

Selama Bapak menjabat sebagai Direktur narkoba Polda Metro Jaya apa saja penghargaan yang Bapak raih ?

Prestasi yang saya raih cukup banyak .Tetapi yang paling berkesan di tahun 2009 lalu pada hari anti norkoba Internasional pada saat saya di Sumut itu saya mendapatkan penghargaan bintang tingkat utama dari Presiden dan Kapolri P4GN.

Pernahkah terungkap jaringan penggedar narkoba yang dikendalikan oleh para narapidana di lembaga pemasyarakatan?




Memang ini masih ada yang melibatkan beberapa pihak napi yang menguhuni lembaga pemasyarakatan,saya katakan juga oknum napi tidak semua napi hanya orang-orang tertentu saja mereka masih belum sadar untuk berbuat kejahatan tersebut prinsipnya kalau kita dengan pihak lapas gencar juga untuk memberantas narkoba di lingkungan lapas sendiri.Ternyata jumlah napi di seluruh Indonesia paling besar.Bisa dibandingkan tahanan kriminal umum hanya 40 % sedangkan untuk tahanan narkotika 60 %.
Kendala untuk pihak lapas penghuninya ribuan untuk penjaganya hanya puluhan orang,inikan tidak seimbang dengan para napi.Semuanya jadi terbatas pernah kita menangkap pengendali dari dalam lapas seperti dilapas Tanjung Kusta Medan,untuk menangkap jaringan yang di Jakarta tepatnya di Jelambar,mereka yang memodali pabrikan shabu.waktu pengungkapan ini kita menalan waktu hampir dua bulan lebih lamanya.kita juga bekerja sama dengan pihak kalapas dan Dirjen pemasyarakatan akhirnya juga bisa terungkap.

Bagaimana Bapak memotivasi diri untuk memberantas peredaran narkoba?



Baik jadi jabatan ini juga amanah dengan beban amanah juga saya harus tanggung jawab dan harus juga bertanggung yang terbaik.karena saya bekerja untuk memberantas narkoba ini tidak hanya untuk masyarakat tapi saya juga harus bertanggung jawab kepada yang diatas. karena sama Allah SWT saya juga ditanya dan saya harus bertanggung jawab atas kepemimpinan dan tugas saya .saya juga beritahukan kepada setiap anggota bahwa tugas kita ini adalah amalnya banyak,yang pertama apabila kita menangkap satu kilogram shabu, itu berapa orang yang terselamatkan ribuan orang yang terselamatkan.Tapi, kalau kita mendiamkan satu kilogram shabu itu, kita juga yang akan terkena dosanya.

Apa harapan dan target Bapak kedepan ?

Tentunya dengan target Negara-negara di Asia 2015 bebas narkoba itu tentunya kita harapkan Indonesia betul-betul bersih dari bahaya narkoba.Walaupun pencapaian ini berat karena tinggal 4 tahun lagi kita tidak boleh pesimis sebaliknya kita harus optimis dengan menekan saja itu sudah suatu upaya.kalau habis betul memang saya tidak janji di tahun 2015 tetapi dengan upaya yang ada kita harus optimis.

Harapan berikutnya adalah peran dari masyarakat dalam pencegahan dari bahaya narkoba harus betul-betul berperan semestinya,dari tingkat keluarga sampai tingkat yang lebih luas lagi.

Rekam jejak

Nama : Drs.Anjan P.Putra,S.H.,M.Hum
Pangkat : Kombes Pol
Nrp : Direktur Narkoba
Jabatan : Direktur Narkoba
Tmt.Jab : 26-08-2009
Kesatuan : Dit Narkoba Polda Metro Jaya
Tem.Lahir : Semarang
Agama : Islam
Suku : Jawa


Pendidikan Umum Polri Kejuruan
1. SD (1972) Akpol (1986)
2. SMP(1978) PTIK (1993)
3. SMA(1981) SESPIMPOL (2002)
4. S.1( hukum) SESPATI (2010)
5. S.2 (hukum umum)


Kejuruan
1. Akpol (1986)
2. PTIK (1993)
3. Sespimpol (2002)
4. Sespati (2010)

1.Bahasa Inggris 1988
2.Lan Serse Um 1989
3.Sus Ling Hidup 1990
4.Sus Penyidik HA KI 1994
5.Sus Jemen Hankam 1995


Kemampuan Bahasa

Asing :1. Inggris (aktif)
2. Jawa ( aktif )

Pangkat :

1. IPDA : 20/09/1986
2. IPTU : 01/10/1989
3. AKP : 01/10/1992
4. KOMPOL : 01/10/1995
5. AKBP : 01/07/2001
6. KOMBES : 01/01/2007

Penugasan Ke Luar Negeri Dan Seminar
1. Seminar Control Of Drug II 9 (Jepang)
2. Joint Opration DG DEA & PDRM ( Singapore )
3. Tactical Safety Course ( Ilea,Bangkok )
4. International Law Enforcement Academy Rosewwil New Mexico (USA)
5. First International Conference On The Protection Of The Euro Against Counterfeiting ( The Netherlands )
6. The Departement For Combanting Againts Drug Of Islamic Republik Of Iran Police
7. Idec Far East Regional Working Group Meeting (Bangkok).

Riwayat Jabatan
1. 1986 pamapta polres indramayu polda jabar
2. 1987 kaur bin ops serse polres indramayu polda jabar
3. 1987 kapolsektif jatibarang polres indramayu polda jabar
4. 1988 kasat serse polres indramayu polda jabar
5. 1991 PTIK
6. 1993 kasat serse polresta palangkaraya polda kalteng
7. 1996 kabag serse um dit serse polda kalteng
8. 1998 wakapolres kotawaringin barat polda kalteng
9. 1999 wakapolresta palangkaraya polda kalteng
10. 2001 ps.kadis pen polda kalteng
11. 2001 kapokdik II subnit sendak ditv pidum korserse polri
12. 2002 pamen sespim dediklat polri
13. 2002 kasat idik I dit narkoba polda metro jaya
14. 2004 kapolres kerinci jambi polda jambi
15. 2006 direktur narkoba polda sumut
16. 2009 sampai sekarang Direktur narkoba metro jaya

Tanda jasa yang dimiliki
1. SL.kesetiaan VII tahun
2. SL.kesetiaan XVI tahun
3. Dwija Sistha
4. Bintang Pratama dari BNN
5. bintang tingkat utama dari Presiden dan Kapolri tentang P4GN.


Wawancara Bhakti Dewanto



Sebagai penegak hukum bagaimana anda melihat kasus Narkoba saat ini ?

Untuk mencegah merebaknya kasus-kasus narkotika baik penyalah
gunaan maupun peredaran narkotika harus dilakukan langkah-langkah penegakkan hukum sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Penegakkan hukum yang tegas harus diutamakan terhadap pelaku peredaran gelap narkotika, agar memberikan efek jera bagi para pelaku peredaran gelap narkotika. Sedangkan terhadap mereka yang melakukan penyalahgunaan narkotika bagi para pemakai harus diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri lewat program rehabilitasi. Artinya bagi para pemakai tidak perlu diberikan pidana kurungan tetapi lebih ditujukan sebagai upaya untuk melepaskan mereka dari ketergantungan narkotika.

Bagaimana menurut anda penegakkan hukum terhadap kasus-kasus narkoba di Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta?

Apabila kita melihat kinerja Direktorat Narkotika Polda Metro Jaya,
berdasarkan data-data statistik dalam 2 tahun terakhir ini telah terungkap puluhan ribu kasus dengan puluhan ribu tersangka dengan barang bukti yng disita berupa heroin, ekstasi, ganja, shabu dsb. Apabila dilihat dari hasil operasi tersebut, maka Direktorat Polda Metro Jaya telah melakukan upaya penegakkan hukum yang sangat gencar terhadap peradaran gelap maupun penyalahgunaan narkotika. Sangat jelas banyaknya kasus-kasus narkotika yang dibawa ke Pengadilan menunjukkan kesungguhan dari aparat hukum dalam hal ini pihak kepolisian dan juga pihak Kejaksaan.

Sejauhmana arti penting penegakkan hukum terhadap kasus-kasus narkotika diwilyah hokum Polda Metro Jaya?

Sangat penting karena wilayah operasi Direktorat Polda Metro Jaya yang
meliputi wilayah operasional DKI Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi merupakan wilayah strategis yang menjadi Barometer penegakkan hukum untuk kasus-kasus narkoba diseluruh Indonesia. Sehingga keberhasilan operasi pemberantasan narkotika diwilayah Polda Metro Jaya merupakan suatu keharusan.

Keberhasilan pemberantasan narkotika diwilayah Polda Metro Jaya berarti keberhasilan pemberantasan narkotika ditanah air tetapi sebaliknya kegagalan pemberantasan narkotika diwilayah Polda Metro Jaya merupakan kegagalan pemberantasan narkotika di tanah air.

Sejauh mana anda melihat penerapan Undang-Undang No.35 tahun 2009 tentang Narkotika yang dilakukan oleh aparat kepolisian Polda Metro Jaya ?

Dalam pengamatan saya Polda Metro Jaya sangat tegas menerapkan ketentuan pidana tentang narkotika ini terhadap para pelaku Tindak Pidana narkotika dimana hal ini terlihat dari pasal-pasal yang diterapkan, misalnya terhadap mereka yang terlihat jumlah peredaran gelap narkotika dikenakan Pasal 112, 113 dan 114 dimana pasal-pasal tersebut memberikan ancaman pidana, penjara seumur hidup, paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun, maupun pidana mati dengan demikian pengenaan pasal-pasal yang berat tersebut dimaksudkan untuk menekan peredaran gelap nartotika, sementara disisi lain harus ada suatu perhatian serius untuk mereka yang berkualifikasi sebagai penyalahgunaan narkotika atau pecandu, terhadap mereka harus diarahkan kepada upaya-upaya pemberian rehabilitasi guna memberikan mereka kesempatan terlepas dari ketergantungan terhadap narkotika.

Apakah saran terhadap Direktorat Polda Metro Jaya untuk pemberantasan perdaran gelap narkotika?

Tak perlu diragukan lagi bahwa hingga saat ini Direktorat Narkotika
Polda Metro Jaya memiliki struktur organisasi dan pimpinan dalam lingkungan Direktorat Narkotika Polda Metro Jaya yang sangat baik, hal ini terbukti dengan kinerja yang sangat berhasil di dalam pengungkapan peredaran gelap narkotika, kiranya perlu ditingkatkan pemberdayaan dan peran serta masyarakat dalam pemberantasan penyalahgunaan narkotika seperti sosialisasi peranan satgas anti narkoba ditingkat RW bersama tokoh agama, takoh masyarakat, LSM, tokoh formal dan informal serta konsoling terhadap korban-korban narkotika. Ini merupakan suatu upaya kebersamaan pemberantasan peredaran gelap maupun penyalahgunaan narkotika antara kepolisian dengan masyarakat.




Matroji Dian Swara,Feri Sumirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar